Kamis, 10 Februari 2011

Pengorbanan Cinta...

Hello readers....
Ini cerita 100% karangan aku sendiri...
Based on true story...hahaha...:D

Ok deh...baca aja ya...:)

Pengorbanan Cinta

Hai semua! Kenalkan namaku Alice Setiadi. Aku bersekolah di SMA Harapan Jaya. Sekarang aku duduk di kelas 2 SMA. Aku memiliki 3 orang sahabat terbaik. Dimana kami selalu bersama-sama. Yang pertama namanya Christine Wijaya,lalu Christian Atmajaya, dan terakhir Steven Harsono. Kami bersahabat sejak SMP. Asal kalian tahu aku menyukai Christian, tapi tak ada satupun yang tau akan hal itu. Aku menyipan semuanya rapat-rapat. Sampai mereka bertiga pun tak tahu.
Tapi suatu hal terjadi dan sangat menyakitkan hatiku. Saat itu waktu istirahat sekolah Christine memanggilku dan berkata ingin curhat. Akupun meng-iyakannya. Lalu kami pergi ke taman belakang.
Di taman belakang
“Nah,kita duduk di sini ya,Tin?” ajakku. “Iya..” jawabnya. “kamu mau ngomong apa sih,Tin? Ayo ngomong aja. Kalo bisa aku bantu,aku bakalan bantu kok.” Kataku. “emmm… Gini,Lice.. sebenernya aku gak tau harus gimana ngomongnya. Tapi intinya aku lagi suka sama cowok.” Jawabnya. “Heh?? Akhirnya kamu bisa juga suka sama cowok. Hahahaha. Aku kira kamu lupa sama cowok Tin.” Candaku. “Ih,,Alice gitu deh. Serius nih.” Balasnya. “Ok,ok,ok. Emang siapa sih yang menarik perhatian Christine ini??” godaku. “Eh,,, itu. Dia itu Christian,Lice.” Jawabnya. –nyyutttt—‘sakit banget ya waktu tau kalo sahabat kita suka sama orang yang kita suka.’ “oh,hebat dong. Lagian kita kan udah tau Christian gimana. Bagus lagian kalian juga serasi banget. Semangat Tin. Aku pasti dukung kamu kok.” Ucapku. “Gitu ya. Makasih deh Lice. Kalau gitu aku balik ke kelas ya. Kamu ikut?” ajaknya. “nggak deh Tin. Nanti aja. Pengen ngadem disini dulu.” Elakku. “Oh,ya udah. Aku duluan ya. Bye…” katanya. “Bye juga. “ balasku. Tak lama punggung Christine pun tak terlihat lagi. Akupun tertunduk lesu dan tak lama kemudian air mataku pun menetes tanpa henti.
Di lain tempat. Di tempat nongkrong cowok-cowok HarJay
“Yo,Stev…” sapa Christian. “Yo,,Chris. Ada apa nih? Tumben nyamperin. Hahaha.” Balas Steven. “Jiah,,lu mah gitu sama gue. Ya gak apa-apa aja sih. Cuma gini lo,Stev. kayaknya gue lagi jatuh cinta deh.” Kata Christian. “Yo,,siapa sih cewek yang bisa nyuri hati sobat gue ini?” goda Steven. “Dia itu Christine,Stev.” jawab Christian. –nyutttt-- ‘ya ampun sakit banget hati gue jadinya. Tapi semangat Stev. ini buat sobat lo sendiri. Lo harus bisa berkorban buat dia.’ “wah,,hebat banget. Gue dukung lo. Tenang aja. Yo men…” kata Steven. “Syukur deh. Hahahahaha. Eh,gue mau ke kantin. Mau ikut gak?” ajak Christian. “Gak ah. Gue gak laper. Gue mau ke taman belakang aja.” Jawab Steven. “Oh,gitu ya udah kita pisah di sini ya? Bye. “ kata Christian “Yo’i. bye,bro.” balas Steven. Dan mereka pun pergi ke tempat tujuan masing-masing.
Di taman belakang.
Alice masih terduduk di taman belakang sambil terisak. “hiks…hiks…hiks…hiks…” isaknya. Dan Steven yang baru datangpun bingung. Lalu mengampirinya. “Eh,kenapa lo Lice? Kok nangis? Ada yang ganggu lo? Sini lapor sama gue. Biar gue hajar.” Kata Steven. “Hiks,hiks,hiks. Steven. Huaaaaa….” tangis Alice pecah dan tanpa sadar dia langsung memeluk Steven yang berada di sampingnya. Steven kaget namun dia tidak tega melepas pelukan Alice dan malah membalas pelukan Alice karena Alice terlihat sangat rapuh tidak seperti Alice yang biasanya. Alice yang ceria. “Cup,,,cup,,cup… Tenang ya,Lice… Ada apa sih cerita sama gue. Gue bakalan bantuin lo kok. Tenang aja.” Bujuk Steven “Hiks,,,hiks,,hiks… Gue bakalan cerita tapi lo gak boleh ketawa terus ini Cuma rahasia kita berdua aja. Ngerti?” kata Alice sambil menghentikan tangisnya tapi tak melepaskan pelukannya terhadap Steven. “Ok,,,Gue janji. Sekarang lo bisa cerita sama gue buat ngeringanin beban lo.” Jawab Steven. “Gini,Stev. lo tau kan kita ini udah sahabatan dari SMP? Dari SMP juga gue suka sama Christian. Tapi selama ini gue selalu nyimpen itu dalam hati. Tapi akhirnya sekarang gue gak tahan lagi. Lo tau gak? Tadi Christine ngajak gue ngobrol. Gue kira apa. Ternyata dia bilang kalau dia suka sama Christian. Gue sedih banget,Stev. Tapi gue gak mau egois. Akhirnya gue ngedukung dia. Tapi akhirnya gue malah nangis kayak gini. Bodoh banget ya,Stev.” cerita Alice. ‘ya ampun ternyata nasib gue sama kayak Alice. Mungkin kami memang harus saling membantu’ kata Steven dalam hati. “Oh,gitu ya. Gue juga pengen cerita sama lo. Lo mau dengerin gak?” tanya Steven sambil mengelus pelan rambut Alice. Alice hanya mengangguk dan menyandarkan tubunya dalam pelukan Steven karena dia merasa hangat dan nyaman dalam pelukan Steven. “Ya,sebenernya kita ini senasib Lice. Lo tau kenapa? Asal lo tau tadi Christian nyamperin gue. Dan dia cerita kalo dia juga lagi jatuh cinta. Dan lo tau dia jatuh cinta sama siapa? Sama Christine,Lice. Gue juga sama kayak lo. Gue sudah suka sama Christine sejak SMP. Tapi semua gue simpen. Tapi gue mikir memang kita gak boleh egois kalo mereka memang saling menyukai kenapa kita gak dukung mereka? Kan mencintai gak harus memiliki, right?” tanya Steven. ‘bener juga kata Steven. Ayo semangat Alice.’ Kata Alice dalam hati. “Iya stev. lo bener, terus sekarang kita harus gimana? Gue gak sanggup kalau harus ngeliat mereka berdua deket. Gue sakit hati.” Jawab Alice. “Ya,,seperti kata lo tadi. Kita gak boleh egois. Dari itu kita harus dukung mereka berdua. Dan kalo lo gak sanggup kan masih ada gue,Lice. Gue akan selalu ada buat lo. Gue akan nyemangatin lo. Karena kita berdua sama. Ok?” tanya Steven. “ok,sekarang kita gimana? Balik ke kelas?” ajak Alice. “Oke.” Kata Steven dan mereka pun segera melepaskan pelukan masing-masing. Muka Alice pun merah karena malu. “Oh,iya Stev thanks ya udah ngijinin gue nangis di pelukan lo. Sori lo pasti risih.” Kata Alice. “Gak kok. Gak apa-apa. Yang penting sekarang lo udah tenang kan.” balas Steven sambil mengelus kepala Alice lalu menggenggam tangannya dan segera pergi ke kelas. Alice pun tersenyum bahagia.
Dan di saat mereka berbagi kisah di taman belakang, Christian memberanikan diri menembak Christine. Dan Christine pun menerimanya sehingga mereka sekarang resmi berpacaran.
Saat masuk dalam kelas.
Alice melihat Christine dan Christian yang sedang bergandengan tangan duduk berdampingan,Alice sangat sedih. Steven pun juga melihatnya. Dia sadar pasti Alice sangat sedih. Oleh karena itu ia segera menggenggam tangan Alice untuk memberi semangat. “Ayo,Alice semangat. Gue ada di samping lo buat dukung lo. Senyum. Jangan sedih.” Bisik Steven. “Iya,Stev. Thanks.” Balas Alice. Mereka pun segera masuk kelas. Christine dan Christian segera menengok kea rah mereka. Lalu Christine segera menghampiri Alice dan Steven. “Lice,,tau ga? Aku di tembak Christian dan sekarang aku udah jadian.” Kata Christine. “Oh,,gitu. Selamat ya! Moga langgeng deh.” Ucap Alice sambil tersenyum. “Thanks ya,Lice.” Balas Christian. “Hey,bro. congratz ya.” Ucap Steven. “Yo’I thanks bro.” balas Christian.tiba-tiba ada panggilan di pengeras suara sekolah. “Panggilan bagi Alice Setiadi dan Steven William di harapkan segera ke kantor kepala sekolah. Sekian dan terima kasih”. “Stev,kita di panggil.” Kata Alice. “Iya aku tau. Kita kesana sekarang. Oke?” tanya Steven. “Oke.” Jawab Alice. “Sip… Udah ya bro gue sama Alice ke Ruang KepSek dulu. Bye.” Kata Steven sambil menggandeng tangan Alice menuju ruang KepSek. “Bye.” Balas Christian.
“ehm,,Chris kamu ada lihat sesuatu yang beda nggak sama Alice dan Steven?” tanya Christine. “Ada sih, kayaknya Steven ngejaga Alice banget. Kayak Alice itu rapuh banget.” Jawab Christian. “Oh,,gitu… Ya udah deh. Mungkin itu urusan mereka.” Ucap Christine.


-----To Be Continue-----

hahahaha...:D
Gimana readers?
Bagaimanakah lanjutannya?Apakan yang di bicarakan oleh KepSek mereka...
wkwkwkwk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar